SD Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi |
Diriwayatkan: Said bin Abdul Aziz selalu menangis jika ketinggalan shalat berjama’ah.
Sa’id ibn al-Musayyab selama empat puluh tahun selalu mengerjakan shalat di masjid.
Al-A’masy selama hampir tujuh puluh tahun tidak pernah tertinggal takbiratul ihram ketika shalat berjamaah.
Suatu ketika, saat uzur Sulaiman al-Maqdisi telah mencapai umur sembilan puluh tahun, ia ditanya seseorang tentang shalat jama’ah. Dia menjawab, “Saya sama sekali tidak pernah mengerjakan shalat fardlu sendirian, kecuali hanya dua kali, dan saya merasa bahwa keduanya seperti tidak saya kerjakan.”
Hatim al-Asham berkata: “Saya pernah tertinggal shalat jama’ah, kemudian Abu Ishaq al-Bukhari menyatakan bela sungkawa kepadaku, jika anak saya meninggal niscaya lebih dari sepuluh ribu orang akan menyatakan bela sungkawa kepadaku”.
Rabi’ ibn Khaitsam ketika tubuhnya telah lumpuh dia dipapah menuju masjid. Saat itu, para sahabatnya berkata: “Wahai Abu Yazid, Allah telah memberikan keringanan kepadamu untuk shalat di rumahmu saja.” Namun, Rabi’ ibn Khaitsam menjawab: “Aku selalu mendengarnya menyeru, ‘Hayya ‘Ala al-Falah.’ Maka, jika salah seorang diantara kalian mendengar muadzin menyuarakan Hayya ‘Ala al-Falah, penuhilah panggilan itu, meskipun harus dengan merangkak.”
SD Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini .