SD Mutiara Islam | Membangun Generasi Qurani Berprestasi |
Sosok Ulama yang satu ini sangat istimewa di mata penduduk Iraq pada khususnya dan kaum muslimin pada umumnya. Bila ia mengadakan majelis maka tidak kurang dari 5.000 orang akan bersesak-sesak memenuhi majelis ilmunya. Saya pernah membaca sebuah majalah islami yang menulis bahwa dari 5.000 orang tersebut hanya 500 orang saja yang dengan tekun dan serius menulis apa-apa yang dikatakan oleh Imam Ahmad. Tidak ada yang dibiarkan lewat saat Imam Ahmad memberikan fatwa-fatwa dan tausiyahnya di hadapan umat islam di kota Baghdad.
Meski ilmunya telah menjadi lautan bagi para penerus perjuangannya, toh Imam Ahmad tetap sosok yang tawadhu dan rendah hati. Berikut beberapa ucapannya yang terkenal itu.
* Janganlah bertaqlid kepadaku, jangan pula bertaqlid kepada Malik, jangan pula bertaqlid kepada Asy-Syafi’I dan jangan pula kepada Al-Auza’i dan jangan pula kepada Ats-Tsauri. Dan ambillah dari mana mereka mengambilnya [kembali kepada dalil-dalil yang shohih].” (Dinukil oleh Ibnul Qoyyim dalam ‘I’lamul Muwaqi’in).
Dalam riwayat lain, “…janganlah kamu bertakqlid dalam agamamu kepada seorangpun dari mereka. Apa saja yang datang dari Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya maka kamu ambil kemudian tabi’in, setelah itu seseorang boleh memilih.”, dalam riwayat lain, “Al-Ittiba’ adalah seseorang mengikuti apa yang datang dari Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya kemudian setelah tabi’in dia boleh memilih.” (Dinukil oleh Abu Daud dalam Masail)
* Pendapat Al’Auza’i, pendapat Malik dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat dan dihadapanku semuanya sama, hanya saja yang dijadikan dalil adalah Al-Atsar (hadits Rasulullah).” (Dinukil oleh Ibnu Abdil Bar dalam Al-Jami’)
* “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah maka dia berada diujung kebinasaan.” (Dinukil oleh Ibnul Jauzi dalam Al-Manakib)
SD Mutiara Islam Surabaya, telah memposting kembali kisah ini .